Family Khairul Rashidi: March 2010

Meniti Jalan Istiqomah

Kaum muslimin rahimakumullah, di dalam kehidupan manusia, Allah telah menetapkan jalan yang harus ditempuh oleh manusia melalui syariat-Nya sehingga seseorang senantiasa Istiqomah dan tegak di atas syariat-Nya, selalu menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya serta tidak berpaling ke kanan dan ke kiri. Allah ta’ala telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa istiqomah

Adab Bersahabat

Seorang sahabat mestilah menjaga adab-adab terhadap sahabatnya, iaitu :

1. Mengutamakan sahabat dengan harta bendanya. Jikalau ia tidak kuasa berbuat demikian maka sekurangnya hendaklah ia memberikan kepada sahabatnya apa-apa yang lebih dari hajat dirinya.

Keutamaan Taubat

Hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepada-Nya kepada ketaatan kepada-Nya. Taubat ada dua macam: taubat mutlak dan taubat muqayyad (terikat). Taubat mutlak ialah bertaubat dari segala perbuatan dosa. Sedangkan taubat muqayyad ialah bertaubat dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan.

Menghadapi Tantangan Syaitan, Diri dan Nafsu

Dalam pasal ini ada beberapa faktor paling signifikan yang membuat manusia tersesat, di antaranya:
1. Bujuk rayu syaitan.
2. Insiparasi yang datang dari nafsu ammaarah.
3. Godaan hawa nafsu.

Memberi Ma`af

Suatu saat Rasulullah saw. pernah bertanya kepada para sahabatnya:
Nabi saw bersabda : “Mahukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan diakhirat? Memberi maaf orang yang menzalimimu, memberi orang yang menghalangimu dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu.” (HR. Baihaqi)

Bathil nya Aqidah Reinkarnasi

Dekade terakhir ini banyak bermunculan berita dan desas-desus yang mengabarkan bahwa ada sebagian orang yang bisa bangkit dan kembali ke alam dunia sebelum datangnya hari kiamat; biasa diistilahkan dengan "reinkarnasi" .

Etika terhadap Diri Sendiri

Orang Muslim meyakini bahwa kebahagiaannya di dunia dan akhirat sangat ditentukan oleh sejauh mana pembinaan terhadap dirinya, perbaikan, dan penyucian dirinya. Selain itu, ia meyakini bahwa kecelakaan dirinya sangat ditentukan oleh sejauh mana kerusakan dirinya, pengotorannya, dan perkara tidak berfaedah. . Itu semua karena dalil-dalil berikut,
Firman Allah Ta‘ala, “Sesungguhnya beruntunglah orang yang menjiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Asy-Syams: 9-10

Islam Mengajarkan Keadilan, Bukan Persamaan dalam Segala Hal

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (An-Nisa`: 34)